LIDIK.ID, Jakarta – Indonesia perlu mempercepat lahirnya talenta digital agar mampu bersaing di tengah perubahan global yang semakin kompetitif, demikian ditegaskan Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini. Senin, (17/11/2025).
Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa hanya bertumpu pada kekayaan sumber daya alam (SDA) untuk menjadi negara maju. Ia menilai, pembentukan talenta digital dalam jumlah besar merupakan syarat utama agar Indonesia mampu bersaing di tengah perubahan global yang bergerak cepat.
“Indonesia punya bonus demografi, dan anak muda adalah penentu apakah bonus ini menjadi berkah atau beban,” kata Novita.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri Pelatihan GenMetic (Generasi Melek Teknologi) yang digelar Kementerian Ekonomi Kreatif RI di Trenggalek, Jawa Timur. Menurutnya, penguasaan teknologi digital merupakan keharusan strategis bagi generasi muda, bukan lagi pilihan.
Novita menekankan perlunya transformasi pola pikir anak muda dari sekadar pengguna media sosial menjadi pencipta dan pelaku ekonomi digital. Ia mendorong generasi muda untuk menguasai keterampilan mulai dari membuat konten, membangun audiens, memahami algoritma, hingga memonetisasi karya.
“Satu konten saja bisa mengangkat produk UMKM atau desa wisata ke level nasional,” ujarnya.
Sebagai anggota Komisi VII yang bermitra dengan Kementerian Ekonomi Kreatif RI, Novita menyebut terdapat tiga kompetensi wajib bagi generasi muda masa kini: literasi digital, kreativitas-inovasi, serta jiwa kewirausahaan.
Ia juga mengajak para generasi muda untuk berani mencoba dan terus mengasah kemampuan di dunia digital.
“Masa depan dimiliki mereka yang paling cepat beradaptasi,” pesannya.
Dengan penguatan talenta digital dan pemanfaatan bonus demografi, Novita optimistis Indonesia dapat mempercepat langkah menuju negara maju.***
(TRS).







Discussion about this post