(LIDIK.ID) – Tak hanya sebagai tempat untuk berbagi momen dalam kehidupan sehari-hari, media sosial kini juga cenderung menciptakan tren baru.
Salah satunya dalam bentuk video challenge atau tantangan, seperti yang saat ini sedang viral bernama Skull Breaker Challenge.
Alih-alih menjadi sarana hiburan, tantangan yang tengah menjadi sorotan jagat maya ini justru berbahaya. Terbukti dalam beberapa video unggahan Skull Breaker Challenge yang banyak menunjukkan korban bahkan mengancam jiwa.
Berikut rangkum selengkapnya dari berbagai sumber.
- Banyak orang jadi korban
Skull Breaker Challenge ini menjadi sorotan setelah diunggah oleh akun twitter @yasalebanon, pada Kamis (13/2/2020). Dalam video yang berdurasi 4 detik itu, terlihat 3 orang remaja laki-laki tengah berdiri sejajar. Kemudian, ada seseorang yang memberikan aba-aba agar ketiganya lompat serentak.
Namun naas, remaja yang berdiri di tengah terjatuh karena ketika melompat kakinya sengaja dijegal oleh 2 orang teman di kanan kirinya.
Setelah terjatuh, ia pun dikabarkan meninggal dunia karena mengalami pendarahan setelah melakukan Skull Breaker Challenge. Meskipun belum ada konfirmasi terkait yang jelas bahwa informasi tersebut benar atau tidak.
Skull Breaker Challenge ini pun kemudian ramai diikuti oleh orang lain. Salah satu video menunjukkan 3 orang laki-laki dewasa tengah melakukan tantangan yang sama dalam video berdurasi 43 detik.
Setelah melakukan Skull Breaker Challenge, pria yang berdiri di tengah pun jatuh dan tergeletak hingga tidak bergerak.
- Akibat fatal Skull Breaker Challenge yang berbahaya bagi kesehatan hingga kematian
Melihat tren Skull Breaker Challenge yang cenderung berbahaya dan memakan korban. Maka, sebaiknya tidak ditiru dan dilakukan, apalagi demi mengikuti tren. Tak main-main, korban yang terjatuh akibat Skull Breaker Challenge ini pun dapat menyebabkan patah dan cacat tulang, kelumpuhan, hingga kematian.
Hal ini karena setelah benturan keras yang terjadi saat jatuh bisa menyebabkan efek fatal.
Apalagi, jika bagian kepala atau leher yang terbentur, korban bisa mengalami pendarahan dan menyebabkan cedera.
Tak hanya itu, benturan yang keras ini pun bisa melumpuhkan otot pernapasan sehingga menimbulkan kematian.
- Himbauan Kominfo dan KPAI
Melihat ada banyak bahaya yang mengintai dari Skull Breaker Challenge, peran keluarga dan tenaga didik sangat dibutuhkan untuk menghindari anak-anak menirunya.
Maka, Mama dan Papa perlu memberikan pengawasan saat anak mengakses internet. Hal ini karena ada banyak media sosial yang bisa saja menayangkan video-video tantangan ekstrim tersebut.
Kini, pemerintah, seperti Kominfo dan KPAI pun telah menindak tren yang mengancam jiwa tersebut. Kominfo akan melakukan pengawasan atas beredarnya konten tersebut sehingga dapat mencegah peredarannya meluas di Indonesia.
Sedangkan KPAI dalam hal ini memberikan imbauan agar orangtua dan guru bisa menjelaskan dan meyakinkan anak agar tidak melakukan hal-hal berbahaya seperti Skull Breaker Challenge tersebut.
Discussion about this post