Lidik.id, Jakarta – Indonesia kembali menjadi sorotan dalam dunia investasi global setelah muncul kabar bahwa Apple berencana menanamkan investasi sebesar Rp16 triliun di Batam. Rencana ini mencakup pembangunan 2 pabrik dan 4 fasilitas teknologi informasi (IT) yang disebut-sebut akan meningkatkan kapasitas manufaktur lokal dan memperkuat ekosistem teknologi di Indonesia. Namun, hingga saat ini, realisasi investasi Apple masih menjadi tanda tanya.
Kabar ini bermula dari pertemuan CEO Apple, Tim Cook, dengan Presiden Joko Widodo pada April 2024. Dalam diskusi tersebut, Apple mengungkapkan rencana pengembangan di Indonesia, termasuk pembangunan Apple Academy di beberapa kota besar seperti BSD Tangerang, Sidoarjo, Nongsa Batam, dan Bali. Selain itu, Apple juga sempat menawarkan proposal investasi tambahan sebesar Rp1,58 triliun untuk mendukung produksi perangkatnya di Indonesia.
Namun, upaya tersebut menghadapi tantangan, terutama terkait regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, iPhone 16 belum bisa masuk pasar Indonesia karena Apple belum memenuhi kewajiban TKDN sebesar 40%.
Hingga saat ini, realisasi komitmen investasi Apple di Indonesia tercatat baru mencapai Rp1,48 triliun, masih jauh dari target Rp1,71 triliun yang disepakati sebelumnya. Pemerintah Indonesia terus mendorong Apple untuk meningkatkan investasi, terutama melalui pembangunan manufaktur lokal yang lebih substansial.
“Indonesia ingin memastikan bahwa investasi Apple mencerminkan keadilan dibandingkan negara-negara lain, seperti India dan Vietnam, yang telah mendapatkan investasi signifikan dari Apple,” ujar Febri Hendri Antoni, juru bicara Kementerian Perindustrian.
Batam, dengan posisinya yang strategis sebagai kawasan ekonomi khusus, disebut sebagai lokasi ideal untuk investasi Apple. Kota ini memiliki infrastruktur yang mendukung dan tenaga kerja yang kompetitif, sehingga memungkinkan percepatan pembangunan fasilitas IT dan manufaktur. Jika investasi ini terealisasi, Batam tidak hanya menjadi pusat produksi perangkat Apple, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal dengan membuka lapangan kerja baru.
Namun, kabar ini masih harus ditunggu kejelasannya. Menteri Investasi Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa Apple telah menunjukkan niat baik dengan proposal investasi tambahan, bahkan berencana menanamkan hingga US$1 miliar (sekitar Rp16 triliun) pada tahun 2026.
“Progresnya sangat baik, tapi masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan sebelum komitmen tertulis diberikan,” kata Rosan.
Investasi Apple di Batam menjadi ujian bagi hubungan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan perusahaan teknologi global. Jika terealisasi, proyek ini berpotensi meningkatkan daya saing Indonesia di pasar teknologi dunia. Namun, ketegasan pemerintah dalam memastikan kepatuhan terhadap regulasi seperti TKDN juga menjadi kunci untuk menjaga kepentingan nasional.
Beragam komentar netizen yang pro-kontra akan hal ini. Menurut netizen investasi tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan investasi Apple di Vietnam yaitu sekitar Rp255 Triliun.
Walau begitu, akankah Apple benar-benar menanamkan investasi sebesar Rp16 triliun di Batam? Waktu yang akan menjawab. Satu hal yang pasti, Indonesia tetap menjadi pasar potensial yang menarik bagi raksasa teknologi dunia.
Discussion about this post