Salah satu produk pemutih yang banyak dijual adalah lotion pemutih instan, seperti yang sedang ramai dibicarakan di Twitter. Pemilik akun Twitter @menikungmu membagikan postingan dari seorang dokter kulit bernama dr. Listya Paramita, Sp.KK mengenai lotion pemutih instan tanpa izin BPOM yang banyak beredar.
Ternyata, penggunaan lotion pemutih instan ini sudah memakan banyak korban, lho. Mereka mengaku sangat menyesal menggunakan produk kecantikan kulit ini karena kerusakan dan gurat merah pada kulit ini bersifat permanen.
⚠️⚠️SHARING IS CARING⚠️ ⚠️
Tolong banget buat kalian yang pengen putih tetap ada dijalan yang benar yaa. Putih boleh tapi pastiin itu gak membahayakan diri sendiri. 😭😭😭 pic.twitter.com/B3BPJep9Dr
— Monna (@Menikungmu) February 11, 2020
“Persis HB yang aku beli 2tahun lalu, aku ngerasa aneh waktu pake itu dok. Dari mulai bau yg emang bener bener nyengat di hidungku. Dan aku udah habis sebotol waktu itu, kakiku kaya gitu terus firasatku ga enak. Aku berhenti karena sejak itu merasa kulit makin sensitif,” jelas seorang pasien kepada dokter yang biasa dipanggil dokter Mita ini.
Dokter Mita mengatakan lotion ini sangat bahaya untuk kulit karena dicampuri dengan bahan aktif steroid atau kortikosteroid. Efek dari lotion bersteroid ini paling parah terjadi pada area betis dan paha. Alasannya, kedua area ini memang merupakan area yang tertutup dan lebih lembab sehingga tingkat peresapan lotionnya lebih tinggi dibanding area lainnya.
Memang sih, steroid ini masih legal untuk dipakai, tapi tetap harus ada resep dokter dan bukan malah untuk dijadikan sebagai bahan pemutih. Sangat disayangkan, masih ada oknum tidak bertanggungjawab yang menyalahgunakan bahan aktif ini.
Discussion about this post