Lidik.id, Denpasar – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar berhasil menangkap Moch Rafli Barizi (20), pelaku perampokan yang disertai pembunuhan terhadap satu keluarga di Kori Nuasa Barat III, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Pelaku ditangkap di tempat persembunyiannya di Kerobokan, Kuta Utara, pada Minggu (23/2/2025), setelah sebelumnya membunuh Kartini (56) dan menganiaya anak korban, DPKS (24).
Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira, mengungkapkan bahwa Rafli yang bekerja sebagai buruh bangunan masuk ke rumah korban sekitar pukul 03.14 Wita menggunakan tangga dari proyek di belakang rumah Kartini. Saat itu, ia membawa pisau miliknya yang kemudian patah, sehingga ia mengambil pisau dapur milik korban untuk melancarkan aksinya.
Tanpa belas kasihan, Rafli menikam Kartini sebanyak enam kali, dengan luka paling fatal berada di leher yang menyebabkan korban kehabisan darah dan meninggal dunia. Tak lama setelahnya, anak korban, DPKS, pulang ke rumah. Panik, Rafli langsung mencekik dan membenturkan kepala DPKS ke lantai hingga pingsan. DPKS mengalami luka memar pada wajah dan leher akibat penganiayaan tersebut.
Setelah menghabisi nyawa Kartini dan melukai DPKS, Rafli mengambil dua ponsel dan satu cincin emas milik korban. Ia berencana menjual barang hasil curian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, polisi berhasil menangkapnya sebelum ia melarikan diri ke Pasuruan, Jawa Timur.
“Cincinnya hilang, katanya nggak tahu di mana. Hilangnya saat pelaku melarikan diri,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan, Iptu M Guruh Firmansyah, dalam konferensi pers di Polresta Denpasar, Senin (24/2/2025).
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Laorens Rajamangapul Heselo, mengungkapkan bahwa hasil tes urine menunjukkan Rafli positif narkoba. Ia diketahui rutin mengonsumsi pil koplo satu minggu sebelum kejadian.
“Motifnya memang ekonomi, dan yang bersangkutan baru bekerja di proyek dekat rumah korban sekitar satu minggu,” kata Laorens.
Kini, Rafli harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Polisi masih terus mendalami kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.
Discussion about this post