LIDIK.ID – Menteri BUMN Erick Thohir berkunjung ke Apotek Kimia Farma di Gedung Menteng Huis, Jakarta Pusat untuk mengecek kesediaan Masker dan hand sanitizer. Kimia Farma adalah salah satu usaha milik pemerintah di bidang medis.
“Cek ini ada tidak masker dan hand sanitizer, juga harganya berapa nih,” kata Erick, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Pukul 11.00 WIB, masker dan hand sanitizer diketahui masih tersedia di meja etalase. Pihak management apotek pun menjelaskan kepada Erick, pembelian kedua produk tersebut untuk mencegah stok.
“Jadi ini dibatasi belinya satu orang hanya boleh sebotol, kalau masker cuma boleh dua pieces bukan dua boks,” jelas Erick.
Dengan pembatasan itu, Erick yakin, masyarakat bisa mendapatkan masker dan hand satintizer produk tersebut di outlet apotek Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kalau memang nantinya habis begitu, kita impor. Sudah kita siapkan dari Eropa tapi harganya mungkin lebih mahal sedikit karena yang sekarang impornya dari China, tapi sejauh ini cukup,” jelas Erick.
Terkait hal tersebut, PT Kimia Farma (Persero) Tbk berpendapat bahwa masker yang beredar di pasaran dengan harga yang cukup fantastis bukan tanggung jawab dari Kimia Farma. Menurut Direktur Utama (Dirut) Kimia Farma Verdi Budidarmo, hal itu bukan ranahnya Kimia Farma.
Namun, terkait kelangkaan masker sendiri Ia menambahkan bahwa apotek Kimia Farma menyediakan masker sebanyak empat ribu boks. Untuk harganya sendiri pun hanya Rp 2.000/pcs.
Discussion about this post