Lidik.id, Bekasi – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjukkan kekesalannya saat meninjau Sungai Bekasi pada Senin (10/3/2025). Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, ia mengungkapkan fakta mengejutkan: bantaran sungai telah disertifikatkan.
“Ya Allah, ini sungai disertifikatkan!” serunya dengan nada geram.
Dedi Mulyadi menilai hal ini sebagai penyebab utama lambannya proyek normalisasi Sungai Bekasi, yang seharusnya menjadi solusi bagi banjir tahunan di wilayah tersebut. Meskipun anggaran untuk normalisasi sudah tersedia, realisasinya masih jauh dari harapan.
“Sebenarnya anggaran normalisasi sungai itu ada. Ini 50 persen mentok karena ada kendala,” ujarnya. “Pelaksanaannya progresnya hanya mentok di 11,6 persen karena terkendala masalah lahan.”
Menurut Dedi, banyak lahan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Bekasi, Cikeas, dan Cileungsi yang telah bersertifikat atas nama perorangan maupun perusahaan. Akibatnya, pemerintah tidak bisa serta-merta melakukan pengerukan atau pelebaran sungai tanpa proses pembebasan lahan yang panjang dan berbelit.
Menghadapi kendala ini, Dedi berencana mencari solusi alternatif, termasuk mengumpulkan dana sebesar Rp500 miliar untuk membebaskan lahan yang telah bersertifikat.
“Saya sampai nekat iuran Rp 500 miliar itu sebenarnya nggak mesti, karena proyek sudah ada, sudah berjalan,” tegasnya. “Tapi kendalanya, DAS Bekasi, Cikeas, dan Cileungsi sudah bersertifikat. Untuk itu, ini harus diselesaikan. Paling disomasi.”
Dedi menegaskan bahwa masalah ini harus segera diselesaikan agar proyek normalisasi tidak terus terhambat. Ia berharap agar langkah hukum dan kebijakan yang tepat bisa segera diambil demi kepentingan masyarakat Bekasi yang kerap menjadi korban banjir.
“Ini yang jahat di Indonesia terlalu banyak, Ya Allah. Ini sungai disertifikatkan,” pungkasnya.
Discussion about this post