Lidik.id, Bekasi – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming meninjau lokasi banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, pada Rabu (5/3/2025).
Namun, alih-alih menuai pujian, kunjungan tersebut justru menjadi perbincangan publik karena penampilan Gibran yang dinilai terlalu rapi dan bersih.
Dalam potret yang beredar di media sosial X (sebelumnya Twitter), Gibran terlihat mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana panjang hitam, serta sepatu bot karet oranye. Ia tampak berdiri di depan warga yang terdampak banjir, salah satunya seorang ibu dengan pakaian penuh lumpur yang sedang membersihkan area sekitar.
Publik pun ramai-ramai menyoroti kontras antara penampilan Gibran dan kondisi warga sekitar. Salah satu akun yang membagikan foto tersebut melalui menfess di @tanyarlfes menuliskan sindiran tajam, “Ibu-ibu lain pakaiannya udah kotor. Anaknya Mulyono datang ke Bekasi cuma stor muka doang. Bersih banget pakaiannya. Udah kayak iklan Rinso aje.”
Unggahan tersebut langsung viral, mendapatkan lebih dari 31.000 likes dan menuai berbagai komentar dari netizen. Banyak yang mempertanyakan apakah kehadiran Gibran benar-benar membawa solusi bagi warga yang terdampak banjir atau sekadar pencitraan.
Tak hanya pakaian, gaya rambut Gibran yang terlihat klimis juga menjadi bahan perbincangan. Beberapa netizen menilai bahwa seharusnya ia berpakaian lebih sesuai dengan kondisi lokasi bencana.
“Wkwkw orang yang blusukan tuh niat blusukan nggak sih? Kenapa pakai kemeja putih? Orang yang beneran turun tangan akan berpikir ‘ah kalau pakai putih gampang kotor ntar pas terjun bantu warga, kita pakai warna lain aja bajunya’ ya kan wkwk,” komentar akun @vedo***.
“Licin banget itu rambutnya, klimis wkwk,” tulis akun @glilt****.
Beberapa netizen juga menyayangkan kedatangan Gibran yang dianggap lebih banyak menimbulkan hambatan daripada manfaat bagi warga terdampak.
“Percaya atau nggak, kedatangan Wapres nggak membantu sama sekali. Malah bikin macet, bikin proses pembenahan jadi terhambat,” tulis akun @cham_*******.
Di tengah kritik yang beredar, sejumlah warganet berharap agar aksi pejabat di lokasi bencana tidak sekadar formalitas tanpa tindakan nyata.
“Mengharapkan semoga makin banyak yang sadar deh kalau aksi begituan cuma sekadar pencitraan doang. Semoga makin tergerak hatinya buat aware bahwa rakyat punya hak untuk menuntut tindakan yang lebih nyata daripada setor muka begini,” tulis akun @kenang***.
“Harusnya bajunya dikotorin dulu tuh biar makin bagus pencitraannya, nggak ada yang ngasih ide apa ya. Mana rambutnya kayak klimis banget,” tambah akun @tasa****.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Gibran terkait kritik yang beredar di media sosial. Namun, perdebatan seputar kunjungan tersebut terus berlanjut, dengan masyarakat berharap adanya solusi konkret bagi para korban banjir di Bekasi.
Discussion about this post