Rabu, 4 Oktober 2023

Jangan Ucapkan Ini Saat Wawancara Kerja

Bagi lulusan baru atau fresh graduate yang hendak melakukan interview atau wawancara kerja, harus ada hal-hal yang diperhatikan. Mereka biasanya tergesa-gesa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara.

Meskipun wawancara kerja tidak sesuai dengan jurusan yang dipelajari saat kuliah, banyak di antaranya adalah ‘jebakan.’ Kini para ahli telah membagikan lima kata, yang tidak boleh Anda gunakan atau haram dalam sebuah wawancara kerja.

Baca Lainnya

Mengapa? Karena kata-kata yang diucapkan ini dapat menghilangkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan. Dan kata-kata ini diadopsi di hampir semua perusahaan. Apa saja kata-kata tersebut?

1. Jelas

Kata pertama yang harus dihilangkan saat wawancara kerja Anda adalah ‘jelas’. Dikatakan Walker, kata ini tidak pernah bagus ddipakai.

“Wawancara adalah pertama kalinya kami bertemu dengan kandidat, sehingga Anda tidak boleh berasumsi bahwa semuanya jelas,” katanya kepada publikasi.

Dengan menyebut kata ‘jelas’, Anda seolah-olah tahu tentang perusahaan dn pekerjaan yang Anda lamar. Untuk menghindari kata ‘jelas’, lebih baik Anda mengangkat prestasi dan pencapaian yang memenuhi syarat pekerjaan.

2. Kami

Meskipun tidak ada ‘saya’ di ‘tim’, Walker mengatakan Anda harus menghindari menggunakan kata ‘kami’ terlalu banyak ketika Anda sedang mencari pekerjaan.

“Pewawancara tidak ingin mendengar” kami melakukan XYZ di departemen kami “,” jelasnya.

Jauh lebih penting adalah peran pasti yang dapat Anda mainkan dalam kesuksesan perusahaan. Dan bagaimana Anda dapat memberikan kontribusi ke perusahaan. Jika Anda sering mengatakan ‘kami’, cobalah ganti dengan peran pribadi Anda.

3. Workaholic

Salah satu kata yang paling klise yang dikeluarkan berulang kali dalam wawancara kerja adalah, saya “Workaholic atau gila kerja”.

Walker berkata, jika Anda pikir dapat ‘merayu’ pewawancara kerja dengan mengatakan ‘gila kerja’, maka harus berpikir lagi.

Ini bukan kata yang dapat diterima untuk digunakan ketika Anda ditanya tentang kelemahan Anda. Sebaiknya berikan ‘keterampilan yang bagus yang Anda miliki.’

4. Tantangan

Menurut manajer di Randstad Technologies Ian Scott, tantangan bukanlah kata yang harus ada dalam kamus wawancara kerja Anda.

Ketika Anda mengatakan sesuatu seperti ‘Saya suka tantangan’, dia menjelaskan bahwa ini sangat jarang ditindaklanjuti. Lebih baik untuk memberikan spesifik keahlian Anda dan menggunakan contoh, karena ini akan memastikan bahwa Anda tidak berbohong.

5. Termotivasi oleh perubahan

Ungkapan terakhir yang harus dihindari adalah ‘termotivasi oleh perubahan’, karena Scott menyoroti bahwa setiap orang yang mencari pekerjaan baru sampai taraf tertentu ‘termotivasi oleh perubahan’.

Jika Anda memang ingin berubah, penting untuk memastikan ‘kisah Anda saat wawancara’.

BeritaTerkait

Discussion about this post