LIDIK.ID, BANDAR LAMPUNG – Hingga kini, Covid-19 masih melanda di sebagian besar wilayah Indonesia, semua pihak berusaha untuk memberikan solusi dan konstribusi untuk mengatasi kondisi ini. Hal serupa juga dilakukan oleh Universitas Bandar Lampung (UBL) melalui Tim Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Program Studi (Prodi) Informatika yang diwujudkan dalam pembuatan sebuah aplikasi berbasis mobile dengan sistem operasi android dengan nama aplikasi “Jaga Jarak”.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Wakil Kepala Biro Humas, Marketing dan Kerjasama UBL, Bery Salatar secara daring, Selasa, 9 Juni 2020.
Secara teknis, dosen FIK UBL yang juga sebagai ketua tim pembuatan aplikasi, Ahmad Cucus menjelaskan, dengan aplikasi pengguna dapat melakukan aktivitas dengan perasaan yang lebih aman. Pasalnya, aplikasi tersebut dilengkapi dengan notifikasi yang realtime.
Notifikasi tersebut akan hadir ke ponsel pengguna apabila di sekitar area terdapat pasien yang terkonfirmasi positif. Dan juga yang terdiri dari pasien dalam perawatan atau orang tanpa gejala dan notifikasi di ponsel memberikan pesan pengingat untuk senantiasa melakukan jaga jarak.
“Pembuatan aplikasi ini sendiri terinspirasi dari beberapa aplikasi yang sudah berkembang di beberapa tempat. Yang berfungsi sebagai tracking bagi orang dalam pemantauan yang terdata,” ungkapnya.
Ia juga mejelaskan perbedaannya aplikasi yang diciptakannya dengan para Mahasiswa Bandar Lampung. Dalam keterangannya, selain sebagai tracking pengguna yang terkonfirmasi positif, aplikasi ini juga mencatat riwayat pertemuan antara orang yang dalam pemantauan.
“Atau lebih lanjut orang yang terkonfirmasi positif dengan pengguna aplikasi lain yang sehat. Sehingga rekam jejak akan memudahkan petugas kesehatan untuk menangani virus dengan sasaran yang lebih tepat,” jelasnya.
Para hebat yang membuat karya aplikasi ini adalah Dika Hastanto, Dwi Romadhon, Adi Permana, dan Juli Suprapto.
Pengembangan aplikasi ini terdiri dari aplikasi android dan aplikasi web. Aplikasi versi pertama sudah tersedia dalam platform android dan telah di publikasi di playstore melalui akun resmi Dinas Kominfotik Provinsi Lampung.
“Tahap penerapan serta proses integrasi data sedang dilakukan dan beberapa waktu ke depan. Aplikasi ini akan di launching dan siap di gunakan oleh seluruh warga lampung,” pungkas Ahmad Cucus.
Untuk menggunakan aplikasi ini, masyarakat harus mengaktifkan Global Positioning System (GPS) atau sistem navigasi supaya aplikasi dapat mengetahui letak zona pengguna.
Discussion about this post