(LIDIK.ID) Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) menyebutkan merebaknya virus corona dari kota Wuhan, Hubei China, memiliki dampak yang lebih luas ketimbang dengan penyebaran virus SARS yang terjadi hampir dua dekade silam.
Hal ini lantaran perekonomian China berkontribusi 18% terhadap perekonomian dunia saat ini. Berbeda jauh dengan masa ketika virus SARS menyerang karena saat itu China hanya menyumbang sebesar 4% saja terhadap pertumbuhan ekonomi global.
Dalam presentasinya di acara Mandiri Investment Forum 2020, Menteri Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Wuhan selain menjadi pusat produksi baja di China, juga menjadi kota produsen otomototif dan riset teknologi di negara tersebut.
“Pada 2003, SARS menyebar ke-29 negara dan menelan 774 korban (9,6%). Tetapi ekonomi RRT [China] waktu itu 4% GDP dunia. Saat ini RRT berkontribusi terhadap 18% DGP dunia,” tulis presentasi Luhut tersebut.
Luhut menyebutkan, secara spesifik penyebaran corona ini juga akan berdampak langsung pada perekonomian Indonesia. Sebab, China merupakan salah satu partner dagang terbesar di kawasan Asean saat ini.
Discussion about this post