LIDIK.ID, JAKARTA – Kini Indonesia sedang masuk ke dalam uji coba New Normal atau tataan kehidupan era baru. Dalam hal ini, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) DKI Jakarta, Hermawan Saputra, memberikan poin-poin penting dalam menerapkan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan, baik tradisional dan modern. Hal ini bisa menurunkan kasus virus Corona (Covid-19) di Ibu Kota.
Dalam hal ini ia mengatakan ada 3 poin yang penting dan wajib diterapkan di tempat-tempat belanja. Baik itu terkait dengan konsumen-pedagang, barang, maupun uang.
Menurunya, pencegahan penyebaran virus korona tak hanya menerapkan protokol kesehatan, tetapi pengawasan. Dalam upaya terbebas dari pandemi, semua pihak harus memiliki kesadaran, kesabaran, dan daya tahan.
“Ini harus dilakukan secara bersama, baik pemerintah maupun provider atau para pengusaha di pasar itu sendiri,” ujarnya dalam program Prime Talk Metro TV, Senin, 15 Juni 2020.
Hermawan juga menekankan karakter penjual dan pembeli berbeda sehingga penegakan disiplinnya juga tak sama. Dalam kegiatan di pasar, dimana adanya jual dan beli, ada pertukaran uang dan barang. Dia berharap logistik dan uang tersebut tidak menjadi media penularan virus terhadap penjual maupun pembeli.
“Seharusnya transaksi tidak lagi menggunakan uang tunai. Ini sesuatu yang akan menjadi transisi juga, new behavior dan new culture dalam pusat perbelanjaan dan transaksi kita,” kata Hermawan.
Sejauh ini sudah ada 80 pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta resmi dibuka hari ini. Mal dijaga ketat aparat TNI-Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Pengunjung yang memiliki suhu badan di atas 37,5 derajat Celsius dilarang masuk. Pelarangan juga diterapkan bagi pengunjung yang tak menggunakan masker.
Tak hanya di pasar modern, hal ini juga berlaku di pasar tradisional. Untuk menerapkan physical distancing atau menjaga jarak. Untuk membuka kegiatan jual-beli ini kembali, masyarakat menerapkan sistem ganjil genap dalam pembukaan kios-kiosnya setiap hari.
Discussion about this post