Lidik.id, Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan keprihatinannya terhadap berbagai upaya yang dianggap melemahkan dukungan kepada para calon kepala daerah dari partainya.
Dalam pidato yang dipublikasikan melalui kanal YouTube resmi PDI Perjuangan, ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap manipulasi kedaulatan rakyat demi kepentingan kekuasaan.
“Demokrasi berada di ambang kehancuran akibat berbagai praktik yang menghalalkan segala cara,” tegas Megawati.
Ia menyoroti penggunaan sumber daya negara yang menurutnya digunakan secara masif di sejumlah wilayah, seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, hingga Sulawesi Utara. Megawati juga menyebutkan adanya laporan mengenai mutasi pejabat daerah dan aparat kepolisian demi kepentingan politik tertentu.
Secara khusus, di Jawa Tengah, Megawati mengungkapkan keyakinannya bahwa PDIP tidak akan kalah jika Pilkada dilaksanakan secara jujur dan adil. Namun, ia menegaskan bahwa mobilisasi kekuasaan telah membungkam aspirasi rakyat.
Dalam menghadapi situasi ini, Megawati menyerukan kepada kader PDIP, simpatisan, dan rakyat Indonesia untuk bersikap tegas:
- Melindungi suara rakyat dengan mengamankan proses pemilihan.
- Mengumpulkan bukti terkait intimidasi aparat, politik uang, dan penyalahgunaan bantuan sosial.
- Menggalang kekuatan rakyat untuk melawan segala bentuk ketidakadilan.
Ia juga menyoroti pentingnya putusan Mahkamah Konstitusi yang memberikan dasar hukum untuk mempidanakan aparat negara yang tidak netral dalam proses pemilu.
Megawati menilai bahwa berbagai praktik manipulasi ini telah melampaui batas-batas kepatutan dan mencederai nilai-nilai demokrasi. Ia mengecam tindakan yang mengutamakan kekuasaan tanpa mempertimbangkan etika dan moral.
“Rakyat harus terus melawan manipulasi politik demi menjaga demokrasi yang utuh,” ujarnya, seraya mengajak semua pihak untuk menyuarakan kebenaran.
Pernyataan Megawati ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga integritas demokrasi di tengah berbagai tantangan yang dihadapi. Akankah demokrasi Indonesia mampu bertahan? Waktu yang akan menjawab.
Discussion about this post