LIDIK.ID, JAKARTA – Kabar duka menyelimuti dunia musik dangdut Tanah Air. Pedangdut senior Hamdan ATT tutup usia pada Selasa, 1 Juli 2025, dalam usia 76 tahun, setelah bertahun-tahun berjuang melawan komplikasi kesehatan akibat stroke dan pecah pembuluh darah sejak 2017. Jenazah mendiang telah dimakamkan di TPU Kampung Dukuh, Jakarta Timur, pada malam harinya.
Namun, kepergian sosok yang dijuluki legenda itu menyisakan kekecewaan mendalam di hati keluarga. Melalui akun media sosial, putranya Haikal Attamimi menuliskan refleksi emosional tentang bagaimana sang ayah kerap dimanfaatkan, bahkan hingga akhir hayatnya.
“Dari sakit sampai wafat, Aba terlalu sering dimanfaatkan. Namanya dipakai, kisahnya dijual—bukan untuk mengenang, tapi untuk keuntungan,” tulis Haikal.
Dalam unggahannya yang menyentuh, Haikal juga menyinggung soal banyaknya tangis dan penghormatan yang ditunjukkan di media sosial maupun layar kaca, namun tidak tercermin nyata dalam bentuk perhatian langsung kepada keluarga.
“Di TV dan sosmed, banyak yang pamer air mata, seolah paling berduka. Tapi kenyataannya, duka itu tak pernah benar-benar sampai ke keluarga,” tulisnya lagi.
Keluarga juga menyayangkan bahwa hanya segelintir sahabat, teman seperjuangan, kerabat dekat, dan para penggemar yang datang dari luar kota yang menunjukkan kepedulian nyata.
“Bentuk perhatian secara langsung hanya hadir dari segelintir sahabat terdekat dan teman seperjuangan Aba, kerabat, rekan-rekan anak Aba, sampai penggemar yang jauh-jauh datang dari luar Jakarta,” ujarnya.
Adik Haikal, Aisyah Kamaliah Attamimi, turut memperkuat pernyataan tersebut dalam wawancara bersama media. Ia mengatakan bahwa keluarga tak mengharapkan perhatian berlebihan, namun berharap penghormatan yang layak atas jasa sang ayah di industri musik Indonesia.
“Katanya sosok Hamdan ATT itu legenda di industri musik. Jasanya begitu banyak untuk dunia dangdut di Indonesia. Tapi sayangnya di kehidupan nyata, Aba tidak diperlakukan selayaknya legenda,” ungkap Haikal dalam unggahan lainnya.
Meski diliputi kesedihan dan keprihatinan, keluarga tetap mendoakan yang terbaik bagi mendiang.
“Semoga setiap langkah dan luka yang Aba alami menjadi ladang pahala dan jalan menuju surga. Dunia mungkin tak menghargai, tapi semoga Allah memuliakan. Amin YRA.”
Hamdan ATT dikenal luas berkat lagu-lagunya yang melegenda seperti “Bekas Tanda Cinta”, “Secangkir Kopi”, dan banyak karya lainnya yang turut membentuk identitas musik dangdut Indonesia. Sosoknya tak hanya dikenal sebagai penyanyi, tetapi juga sebagai pelopor era emas dangdut tanah air.
Kini, sang legenda telah tiada. Namun, pesan dari keluarganya menjadi pengingat bahwa penghormatan sejati tak hanya diucapkan, melainkan diwujudkan dalam sikap dan perhatian, terlebih kepada mereka yang telah berjasa besar bagi budaya dan hiburan negeri ini.
Discussion about this post