LIDIK.ID , Jakarta – Presiden Joko Widodo melantik Menteri dan Wakil Menteri baru hari Rabu (23/12) yang membuat sejumlah warganet bertanya tentang keahlian dan penguasaan masalah yang saat ini sedang di hadapi bangsa indonesia sesuai dengan kedudukannya masing- masing.
Enam menteri baru yang dilantik Jokowi adalah Tri Rismaharini selaku Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara, Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio, dan Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi, Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto, Sakti Wahyu Trenggono selaku Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo, serta Muhammad Lutfi selaku Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.
Yang menarik perhatian publik adalah tiga menteri yang berprofesi sebagai tenaga profesional.
Budi Gunadi malang melintang di dunia perbankan dan pernah menjabat Direktur Utama Bank Mandiri. Sementara Trenggono merupakan seorang pengusaha di bidang telekomunikasi. Adapun Lutfi juga merupakan seorang pengusaha. Lutfi juga pernah menjabat Menteri Perdagangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat ini dunia sedang berada dalam kondisi krisis covid-19, yang mana dalam perjalanan kabinet indonesia maju,presiden jokowi juga menggantikan posisi orang yang paling memiliki peran penting dalam penangan covid-19 yakni Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin.
Sejumlah Nakes mempertanyakan alasan orang nomer 1 di indonesia tersebut menggantikan menkes yang bukan berlatar belakang sebagi dokter.
Dan kemarin Menteri Kesehatan yang baru pun tampil di depan public untuk menyampaikan update tentang penanganan krisis yang sedang berjalan.
”He is not a medical doctor, he is a great leader” (Dia memang bukan Dokter, tapi dia seorang Leader). And that’s the inspiration for our future.
Dan dalam suasana krisis seperti saat ini, bukankan kita memerlukan seorang Leader? Apakah seorang CEO perusahaan telekomunikasi harus seorang insinyur? Apakah pelatih sepakbola harus pernah menjadi pemain sepakbola terbaik? Dan daftar pertanyaan itu bisa diperpanjang ?
Padahal ternyata, ada seorang CEO perusahaan minyak yang bukan lulusan perminyakan. Ada seorang CEO sebuah bank internasional yang lulusan Teknik Kimia. Dan ada pelatih sepakbola yang hebat (Jose Morinho) yang dulunya tidak pernah bermain di Liga sepakbola yang top.
lalu kemudian muncul dalam stigma cara berfikir yaitu ngapain kuliah di satu bidang yang nanti kemudian akan bekerja di bidang lain?
Pertama, semua orang berhak untuk memilih pekerjaan apa yang sesuai dengan passion-nya.
Kedua, Bukankah kita memang harus selalu belajar terus, meng-update diri kita dengan ilmu baru sesuai perkembangan jaman?
Banyak di antara kita yang tenggelam dalam bidang yang kita tekuni. Lupa untuk belajar something new. Padahal skills apapun yang kita kuasai suatu saat akan tergantikan oleh CPU yang senilai hanya 3 juta rupiah. That’s life. Your strength can kill you.
Seorang yang baru saja kehilangan pekerjaannya, terkena efisiensi dari perusahaannya, karena industry di mana dia bekerja sedang terkena krisis, dan trend bisnisnya terus menurun.
Sekarang dirinya kebingungan mencari pekerjaan karena dia hanya menguasai skills itu. Padahal dia pintar sekali. Lupa untuk mempelajari hal-hal lain di luar bidang keilmuannya.
Kenapa gak buka usaha sendiri? Buka usaha sendiri juga perlu kemampuan finance, marketing dan lain lain, di luar bidang yang dia dalami selama ini.
Kuncinya adalah belajar terus, dan menghargai orang lain yang pernah berhasil membuktikan dirinya mampu mempelajari beberapa bidang keahlian, di luar bidang yang tadinya dialami di kuliahnya.
Artificial Intelligence sudah membuktikan bahwa computer sudah bisa menggantikan penjaga tol, teller bank, sopir mobil, dokter, lawyer, guru, pembaca berita TV, peramal saham dan lain lain. Sebentar lagi hal ini akan semakin meraja lela.
Apa yang harus kita lakukan? Belajar sesuatu yang baru, yang belum bisa digantikan oleh komputer atau robot. Apa saja! Karena itu akan mendidik kita untuk mengembangkan agility, sehingga kita mampu mempelajari hal yang baru.
Banyak orang yang hanya mempunyai satu skills dan suatu saar mereka akan berada dalam bahaya karena skills mereka tidak relevant lagi. Your skills can kill you (if you don’t learn new/other skills).
Untuk itu kita harus membiasakan diri untuk belajar sesuatu yang baru, agar mampu menyelamatkan diri dari Artificial Intelligence (AI)
Lalu bagaimana kita dapat mengembangkan kemampuan kita?
lakukan beberapa hal di bawah ini:
a) Learn something new everyday
Pelajari sesuatu yang baru setiap hari. Apa saja. Bisa bidang ilmu baru, olahraga baru, cabang seni baru, bahasa asing baru. Anything!
Ini akan melatih otak anda untuk selalu bersiap menerima dan mengolah informasi baru, yang belum pernah dipelajari sebelumnya
b) Challenge yourself
Jangan biarkan waktu senggang di isi dengan hal yang tidak produktif,lakukanlah uji coba ( Challenge ) terhadap kemampuan yang dirasa sudah kita kuasai.Do not limite your challenges. Challenge your own limit!
c) Add variety to your routine
Kerjakan sesuatu dengan cara yang berbeda. repetitive and routinity are the enemy of creativity and innovations.
d) Be the dumbest person in the room
(AL)
Discussion about this post