LIDIK.ID , Riau – Selama Bulan Ramadan, pengeras suara masjid atau musala yang digunakan untuk membangunkan orang sahur memang hal yang lumrah. Sabtu, (16/4/2022).
Namun nyatanya tak semua warga bisa menerima secara terbuka aksi membangunkan sahur tersebut.
Seperti yang terjadi di wilayah Tanjung Uma, Batam, Kepulauan Riau.
Aksi pria berinisial NZ, yang membawa parang ke masjid karena terganggu suara toa saat membangunkan sahur membuat heboh.
Kasus ini terungkap usai video aksi NZ membawa parang itu viral di media sosial. Dijelaskan dalam video itu, NZ melakukan aksinya pada Minggu (10/4) sekitar pukul 03.30 WIB di masjid Al-Mu’minin, Batam.
Terlihat dalam video saat NZ melakukan aksinya itu dia menggunakan penutup wajah dan juga topi. Dia berjalan memasuki masjid dengan membawa parang di tangan kanannya.
Saat melihat NZ datang membawa parang, sejumlah orang yang berada di dalam masjid pun langsung datang untuk menghalangi aksinya. Keributan pun tidak terelakkan. NZ dan sejumlah orang yang berada di masjid ribut hingga ke luar masjid.
Kapolsek Lubuk Baja, Batam, Kompol Budi Hartono membenarkan adanya peristiwa itu. Budi mengatakan NZ merasa terganggu dengan suara toa karena dia memiliki cucu yang masih kecil.
“NZ melakukan hal tersebut hanya untuk menggertak saja. Pada waktu itu NZ sedang istirahat bersama keluarga, NZ memiliki cucu yang masih kecil dan merasa terganggu dengan suara toa yang sangat keras,” ucap Budi hartono, di kutip dari detik.
NZ lalu dibawa ke Polsek karena perbuatannya itu. Namun setelah dilakukan mediasi, NZ dan sejumlah orang di masjid itu bersepakat untuk berdamai dan tidak melanjutkan kasus ini ke proses hukum.
“Atas kejadian tersebut NZ sudah meminta maaf atas perbuatan yang dia lakukan karena NZ juga merupakan seorang muslim yang harus saling memaafkan,” jelasnya.
(PRS)
Discussion about this post