Selasa, 3 Oktober 2023

Tawarkan Paket Berbayar Untuk Rapid Test,Kadis Provinsi : Semua Di Tanggung Pemerintah

LIDIK.ID, LAMPUNG – Beredarnya informasi di media sosial dan WAG (What’s app group) mengenai rapid test yang diperjual belikan dengan bentuk paket di sebuah rumah sakit Provinsi Lampung menjadi tanda tanya bagi masyarakat Lampung.

Pasalnya, Dinas Kesehatan menyatakan bahwa rapid test tidak untuk diperjual belikan. Hal ini dikonfrimasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 dr Reihana.

Baca Lainnya

“Dalam keadaan pandemi Global Covid-19, semua kebutuhan masyarakat untuk rapid test harus ditanggung pemerintah,” ujar Reihana (16/04)

Reihan menjelaskan bahwa menurut KPPU jika produk tambahan dalam paket yang ditawarkan rumah sakit bukan komplomentar, maka hal tersebut berpotensi melanggar norma hukum. Tepatnya, pasal 15 ayat 2 UU no 5 tahun 1999. “lanjutnya

Untuk mendapat konfirmasi lebih lanjut, pihak LIDIK.ID mencoba menghubungi kontak Rumah Sakit Natar Medika yang diduga memberikan infromasi tentang penyediaan paket rapid test tersebut

“Benar,informasi yang beredar mengenai paket pemeriksaaan rapid test covid-19 tersebut dari RS Natar Medika,namun saat ini rapid test tidak bisa dilakukan untuk umum  “ujar aidi saat di konfirmasi melalui telpon seluler (16/04)

sebelumnya informasi paket Rapid Test tersebut beredar melalui WAG dan akun instagram @rsnatarmedika,setelah di cek postingan tersebut hari ini sudah tidak tayang kembali.

“Paket pertama lima ratus ribuan, yang kedua sekitar delapan ratus, yang ketiga satu setengah juta sampai dua juta,” ungkap Aidi

Tak hanya dari Aidi, pihak LIDIK.ID pun meminta konfrimasi dari Humas Rumah Sakit Natar Medika. indra

Humas Rumah Sakit juga mengatakan bahwa informasi yang beredar dari akun sosial media Rumah Sakit maupun yang tersebar di WAG adalah benar jika Rumah Sakit yang mempostingnya. Akan tetapi rapid test saat ini tidak bisa dilakukan.

“Kemarin memang sudah disepakati, rupanya dari dinas belum bisa kita pakai rapid test itu,” ujarnya.

 

 

BeritaTerkait

Discussion about this post