LIDIK.ID, Yogyakarta — Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali mencuat. Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menilai masih ada keraguan atas dokumen akademik yang ditunjukkan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM). (16/04/2025).
Tak berhenti di kampus, mereka pun berencana mendatangi langsung kediaman Presiden di Solo guna memastikan keabsahan ijazah lulusan Fakultas Kehutanan tersebut.
Rencana ini disampaikan oleh Roy Suryo, perwakilan TPUA, usai mengikuti audiensi bersama pihak kampus UGM di Sleman, Yogyakarta, pada kemarin, Selasa (15/4/2025).
“Memang kami tidak dapat melihat ijazah asli karena tidak disimpan di kampus. Namun, Insya Allah besok rekan-rekan TPUA akan bergerak ke Solo untuk melihat langsung keasliannya,” ujar Roy.
Roy menyoroti sejumlah kejanggalan dalam dokumen skripsi yang ditunjukkan pihak kampus. Ia menyebut bagian tubuh skripsi ditulis menggunakan mesin ketik, sementara halaman awal justru menggunakan font digital yang tidak lazim di era Jokowi kuliah.
“Belum lagi absennya lembar pengesahan lengkap, termasuk susunan dosen penguji. Seribu foto, seribu kawan, tak akan berarti tanpa ijazah asli,” tegas Roy.
Sementara itu, Tifauzia—perwakilan TPUA lainnya—mendesak UGM agar tetap netral dalam perkara ini dan tidak menjadi pihak yang membela tanpa data lengkap.
Ia meminta pihak kampus tidak hanya menampilkan ijazah, melainkan juga transkrip nilai dan dokumen akademik pendukung seperti Kartu Hasil Studi (KHS).
“Kalau ingin tahu kebenaran, satu-satunya jalan adalah meminta langsung pada yang bersangkutan. Karena itu kami berencana mengunjungi kediaman beliau,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, pihak UGM menyatakan telah menunjukkan dokumen-dokumen akademik resmi yang mengonfirmasi Jokowi adalah alumnus Fakultas Kehutanan UGM.
Wakil Rektor UGM, Wening Udasmoro, menegaskan bahwa Jokowi tercatat sebagai mahasiswa dari awal hingga lulus dan telah menyelesaikan seluruh proses akademik sesuai ketentuan kampus.
“Kami sudah tunjukkan salinan STTB SMA, skripsi, dokumen ujian akhir, dan bukti lainnya. Termasuk kesaksian dari rekan-rekan seangkatannya yang hadir langsung,” ungkap Wening.
Ia juga menyampaikan bahwa berdasarkan dokumen resmi yang dimiliki kampus, Joko Widodo dinyatakan lulus dari Fakultas Kehutanan pada 5 November 1985.
“Kami menjelaskan ini dalam kapasitas sebagai lembaga akademik yang memiliki arsip dan dokumen valid, bukan berdasarkan opini,” pungkasnya.***
(TRS)
Discussion about this post