LIDIK.ID – Berita duka dan juga rasa resah kerap dirasakan beberapa bulan belakangan ini karena adanya wabah virus corona atau COVID-19 yang meneror dunia. Daya dan upaya selalu diberikan semaksimasal mungkin oleh para pejuanggarda terdepan.
Perjuangan yang mempertaruhkan nyawa di tengah corona ini akhirnya membuahkan hasil.
Badan Kesehatan Dunia, WHO membawa kabar baik terkait penyebaran COVID-19 di Eropa. Pernyataan ini keluar setelah data menunjukkan adanya perlambatan kenaikan infeksi corona di Italia.
Italia, yang memiliki jumlah kasus tertinggi di kawasan (Eropa) dimana 11.987 pasien meninggal karena virus corona ini, baru saja menunjukkan kenaikan yang lebih rendah.
“Meski situasi tetap sangat serius, kami mulai melihat beberapa tanda yang menenangkan hati,” kata Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, dikutip dari AFP, Kamis (26/Maret/2020).
Selain itu, abar baik juga datang dari penelitian Universitas Johns Hopkins yang mengatakan bahwa virus corona alias SARS-Cov-2 alias Covid-19 tidak melakukan mutasi di dalam tubuh manusia. Semua virus biasanya mengalami evolusi, yaitu melakukan replikasi diri dari inangnya dan menyebar ke seluruh populasi. Namun, Covid-19 rupanya tidak cepat bermutasi.
Kabar baik lagi yang didapatkan, seperti yang dilansir dari techcrunch. Vaksin untuk penyakit Covid-19 memang masih dalam tahap pengembangan, dan prosesnya memakan waktu cukup lama. Namun, vaksin ini diperkirakan akan sangat efektif dan mampu bertahan cukup lama setidaknya dalam beberapa tahun. pakar ilmuwan juga berusaha memaparkan bagaimana tahapan uji klinis vaksin berproses.
Lamanya proses itu untuk memastikan keselamatan manusia dan mengetahui seberapa bermanfaatnya vaksin tersebut. Menurut Bruce Thompson, Dekan Fakultas Kesehatan di Universitas Swinburne, Australia, pengobatan apa pun yang dijual harus melewati beberapa tahapan proses standardisasi berdasarkan uji coba klinis mulai dari fase 1 sampai fase 3. Dia mengatakan, “Kita harus memastikan obat atau vaksin itu aman, tidak melukai dan tahu seberapa efektivitasnya,” ujarnya.
Ribuan pekerja kesehatan Australia akan memulai uji coba untuk melihat apakah vaksin tuberkulosis yang sudah berusia seabad dapat melawan virus corona baru.
Murdoch Children’s Research Institute (MCRI) mengatakan hasil diharapkan keluar dalam waktu sekitar enam bulan,( Jumat, 27/Maret/2020 ).
Vaksin yang dibuat memang tidak dapat menyembuhkan penyakit, namun berguna untuk membantu tubuh melawan virus dan penyakit dengan membangun kekebalan seseorang Sekitar 4.000 karyawan rumah sakit Australia akan berpartisipasi dalam uji coba vaksin yang dimulai minggu depan.
Hingga saat ini semua pihak kesehatan sedang beruaha untuk menyembuhkan pasien COVID-19 dan memutuskan rantai penyebaran tersebut.
Discussion about this post